
ForumRakyat.com, Palembang, —–Dalam teknik ilmu melukis, dikenalah suatu istilah yang disebut dengan tehnik arsir yang berfungsi sebagai medium pelukis untuk mempertajam hasil lukisannya.
Sebenarnya, teknik arsir mempunyai ciri-ciri yang dapat diamati oleh indra penglihatan manusia. Atau dalam kata lain dia bisa dilihat warnanya, coraknya dan rasanya sebab ia adalah bagian dari lahiriah.
Konsep dari pemikiran ini tentu saja berbeda dengan hasil pemahaman dari indra zahir (batiniah).Sebab ia adalah bagian dari semua hasil yang disebut banyak orang sebagai bagian dari hasil karya,cipta dan rasa manusia yang oleh Koentjaraningrat disebut sebagai bagian dari kebudayaan.
Nah, kaitannya dalam tulisan ini, sebenarnya saya ingin menyampaikan bahwa dalam hidup,kita boleh saja kehilangan segalannya. Akan tetapi jangan sampai hilang doa dan pengharapan.
Bukannya Allah SWT berfirman (QS Al-Kahfi: 10) yang Artinya: “(Ingatlah) tatkala para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa: ‘Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami ini’,”
Maka belajar dari kisah ayat ini, seorang muslim hendaknya janganlah sampai putus doa dan harapan. Karena hanya kepada Allah SWT saja sebaik-baiknya tempat meminta pertolongan.
Mengutip buku yang berjudul “Buku Ajar Menggambar Dasar” karya, Shienny Megawati, Evan Raditya Pratomo, Marina Wardaya (2023:25), salah satu ciri-ciri teknik arsir yaitu menggambar garis setipis mungkin.
Nah, dalam kaitannya dengan tulisan ini, penulis ingin menggambarkan bahwa konsep batiniah itu pada landasannya adalah tujuan untuk mempertegas volume dan mengisi kekosongan pada objek yang sedang digambar atau dalam kata lain keimanan yang kosong haruslah segera di isi, sebab ia merupakan bagian dari wadah yang dapat menampung baik maupun buruknya pemberian sang maha pencipta, Allah SWT.
Maka dari itu, renungkan dan pelajarilah ciri dan jenis teknik arsir agar kita mendapatkan kesempurnaan merangkai kehidupan walau hanya setipis garis doa dan harapan.
Untuk diketahui, dalam tehnik arsir, pelukis hendaknya mampu memiliki 3 dimensi pemahaman yaitu :
1. Teknik Arsiran Titik atau stippling adalah teknik arsiran yang membentuk titik-titik kecil. Biasanya teknik ini digunakan untuk menajamkan efek gelap yang ada pada gambar.
Nah, keterkaitanya dalam kehidupan ini tentu saja amatlah berharga, mengapa .? Karena bagi orang yang berfikir, hal ini merupakan sebuah permulaan untuk melangkah ke jenjang yang lebih tinggi atau malah justru jalan ditempat (Stagnan) bahkan mundur kebelakang.
Titik ini seharusnya mampu menjadi pijakan agar dalam melangkah kita harus memulainya dengan bismillah, menjalankannya dengan alhamdulillah dan menikmati hasilnya dengan wasyukurillah. Sebab apapun hasilnya, baik maupun buruk kita wajib bersyukur.
2. Teknik Pointilism merupakan teknik arsir yang menggunakan pensil untuk memberikan titik-titik di dalam gambar. Titik-titik ini nantinya akan mengisi bagian-bagian yang memerlukan kegelapan agar gambar terlihat nyata.Nah kaitannya dalam kehidupan adalah upaya kita dalam merancang, menjalankan dan menerapkan keberlangsungan sebuah pekerjaan.
Perlu diketahui bahwa teknik ini sulit untuk dikombinasikan dengan teknik lainnya, karena ia memerlukan kemampuan khusus. Yang dalam kata lain, sudah diperingatkan oleh Rasullullah SAW dalam sebuah hadis,
“Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi.” Ada seorang sahabat bertanya; ‘bagaimana maksud amanat disia-siakan..? ‘ Nabi menjawab;
“Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu.” (HR Bukhari).
“Barangsiapa yang memegang kuasa tentang sesuatu urusan kaum muslimin, lalu dia memberikan suatu tugas kepada seseorang, sedangkan dia mengetahui bahwa ada orang yang lebih baik daripada orang itu, dia telah mengkhianati Allah, RasulNya dan kaum muslimin.” (Hadis Riwayat Al-Hakim).
Berdasarkan hadits di atas, sesungguhnya Islam menuntun umatnya agar menyerahkan urusan pada ahlinya, sesuai kompetensi, keilmuannya, bukan atas dasar kolusi, nepotisme, balas jasa, atau bagi-bagi jabatan.
3. Teknik Arsiran Satu Arah
Teknik ini merupakan teknik dasar yang harus dikuasai oleh para pelukis. Teknik ini cukup mudah digunakan, yaitu menggoreskan pensil secara berulang-ulang sampai akhirnya membentuk garis sejajar.
Nah, kaitannya dalam hal ini maka perlu dipahami bahwa,tidak semua orang yang pernah gagal dalam satu bidang akan tetap gagal dibidang yang sama.
Dalam sebuah hadis, Rasullulah SAW memperingatkan ,” Seorang mukmin tidak boleh jatuh ke satu lubang dua kali.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Artinya seseorang harus mau belajar dari kesalahannya dan tidak akan jatuh di lubang yang sama.
Hadist itu sebenarnya menjadi kritik dan sindiran bagi manusia, yang kerap merasa dirinya pintar, tetapi sering jatuh ke dalam kesalahan dan dosa yang sama.
Dengan memetik pelajaran dari kesalahan itu, paling tidak ada dua keuntungan yang dapat kita peroleh, yaitu:Tidak mengulangi kesalahan yang dahulu pernah diperbuat. Dan kedua mampu berhati-hati dalam memilih keputusan yang lebih baik di masa depan.