HUKRIM

Disekap Suami Hingga Kurus Kering, IRT di Pelembang Akhirnya Meninggal Dunia..!

ForumRakyat.com Palembang, —– Kisah memilukan harus dirasakan oleh seorang ibu rumah tangga (IRT)  di Palembang bernama Sindi Purnama Sari atau SPS (25) yang meninggal dunia akibat disekap dan ditelantarkan suaminya, Wahyu Saputra (26) viral di media sosial (Medsos).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, SPS diduga kuat ditelantarkan suaminya dan disekap di dalam kamar tanpa diberikan makanan.Hal itu terlihat dari kondisi korban yang saat ditemukan pihak warga dan keluarga dengan kondisi tubuh yang lunglai bahkan nyaris tinggal berbalut kulit saja. Melihat kejadian tersebut, pihak keluarga kemudian melaporkan suami korban ke polisi terkait Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

Korban ditemukan dalam keadaan kritis oleh warga sekitar kontrakan yang berada di Jalan Abi Kusno, Kecamatan Kertapati, Palembang. Tubuhnya yang hanya tinggal kulit dan tulang menunjukkan indikasi dugaan penelantaran oleh sang suami yang sudah menemaninya selama 4 tahun. Warga yang prihatin segera melarikan korban  ke ICU RS Hermina Jakabaring, namun nyawanya sayang tak tertolong.

Menurut kakak korban, Purwanto (30) adiknya mengembuskan napas terakhir pada Rabu, 22 Januari 2025 di RS.

” Komunikasi terakhir pihak keluarga dengan korban sudah sejak Febuari 2024 lalu. Selama hampir setahun, korban tidak pernah diizinkan keluar rumah oleh suaminya. Kami tidak pernah menyangka adik saya diperlakukan seperti itu. Warga memberi tahu kami saat kondisinya sudah sangat buruk. Ketika kami melihatnya, tubuhnya hanya tinggal kulit dan tulang,” Purwanto menyesalkan.

” Sebelum meninggal, korban sempat menyampaikan kalau ia kerap diperlakukan dengan buruk oleh suaminya. Dia bilang suaminya sangat jahat. Kami merekam pengakuannya sebagai bukti untuk laporan ke polisi,” tambahnya.

BACA JUGA  Terduga Pelaku Pemukulan Koas Serahkan Diri ke Polda Sumsel

Tak hanya itu, dirinya menyebutkan  suaminya juga telah ditangkap warga dan diserahkan ke pihak kepolisian untuk dilakukan pemeriksaan.

“Saat dimakamkan suaminya sempat melewati rumah duka, mengetahui dia itu lewat warga pun ramai-ramai mengamankannya karena kesal dan di bawa ke kantor polisi, ” ujarnya lagi.

Sementara itu, Sutrano ayah korban mengaku masih sulit menerima kenyataan bahwa putri kesayangannya telah tiada.

Ia terakhir bertemu dengan korban pada Oktober 2024, saat itu korban masih terlihat sehat meski mengenakan cadar. Namun, setelah pertemuan itu, komunikasi antara mereka terputus hingga pada Selasa (21/1/2025 ), suami korban mengabarkan kalau putrinya sedang sakit.

“ Waktu kami lihat mondisinya sangat memprihatinkan. Rambutnya penuh kutu, badannya hanya tinggal tulang. Kami langsung membawa dia ke Rumah Sakit Hermina Jakabaring,” tutur Sutrano dengan suara bergetar.

Setelah mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. Kata Sutrano, dirinya disarankan oleh dokter untuk melaporkan kejadian ini ke ppolisi.

“Dokter menyarankan kami untuk membuat laporan polisi. Saya semakin bertanya-tanya, ada apa sebenarnya yang terjadi. Kami hanya ingin keadilan dan kebenaran untuk anak saya. Saya berharap laporan ini segera diproses dan terlapor diperiksa,” harapnya.

Menanggapi hal itu, Kapolsek Kertapati, Iptu Angga Kurniawan menuturkan pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa saksi-saksi.

“Pelaku sudah kami amankan dan kasus ini telah diserahkan ke Satreskrim Polrestabes Palembang untuk penyelidikan lebih lanjut,” ujarnya singkat.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button